CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 29 Juli 2008

All About Cofee

Nikmatnya Minuman Kopi




Hampir setiap jam istirahat siang hingga menjelang sore, kedai-kedai kopi dipenuhi pengunjung. Kedai kopi mana pun, mulai dari yang segelasnya sekitar 25 ribu rupiah, hingga kedai kopi yang menyediakan kopi 1.500 rupiah per gelasnya.

Bagi kalangan profesional dan eksekutif, pilihannya tak beranjak jauh dari Dome, Starbuck, Tator, JC'S Cafe. Kafe yang disebut terakhir itu, di antaranya bisa ditemui di Tower II BEJ. Rasa kopinya cukup nendang, kata seorang pengunjungnya sambil membandingkan dengan kafe kopi lain yang sudah punya nama internasional yang juga ada di BEJ. Mereka yang datang umumnya memang penikmat kopi, dari kalangan bisnis atau eksekutif muda dan pialang saham.

Berbeda halnya dengan kafe yang di Cilandak Town Square Jakarta, yang lebih sering disebut Citos. Pengunjungnya justru kebanyakan kalangan muda. Tak terkecuali perempuan, gadis remaja, karena semakin beragamnya sajian kopi dengan campuran yang menarik.

JC'S Cafe menggunakan produk dari Caswell's, perusahaan yang spesial memasok bahan-bahan kopi lokal maupun internasional. Caswell's sendiri juga memiliki kafe di Kemang Raya Jakarta Selatan. Tempat itu sejak pukul 7 pagi sudah dipenuhi pengunjung yang datang untuk menyantap sarapan sandwich dan minum kopi.

Yang unik, jenis pengunjungnya berbeda-beda. Pada pagi hari, yang datang kebanyakan kaum wanita, baik untuk acara keluarga, bisnis, ataupun hanya sarapan. Saat makan siang, yang datang kebanyakan ekspatriat. Sore harinya, orang lokal. Malam harinya, tempat itu malah dibanjiri anak muda.

Jessy Ria Sekeon, pemilik JC'S Cafe, mengatakan kesukaan anak muda menikmati kopi karena semakin pandainya peracik kopi membuat rasa. Ada yang memakai busa susu, sirop stroberi, cokelat, dan masih banyak lagi. "Jadi mereka bisa menikmati kopi dengan berbagai rasa," katanya.

Hal lain yang membuat orang "memburu" kedai kopi yang cocok di lidah, seperti diakui Hari Santoso yang sering menghabiskan waktunya di berbagai kafe kopi, adalah rasa yang dibuat si peracik. "Saya sudah punya langganan pembuat kopi yang enak. Dia bisa tahu kesukaan saya atau ada yang buatannya memang pas di lidah saya," katanya.
Para peracik kopi inilah yang biasa disebut barista memang memiliki keahlian tersendiri. Menurut Hari, bila ia datang ke kafe langganannya ia selalu menanyakan peracik favoritnya. Kalau dia ada, segera Hari memesan kopi dengan rasa kesukaannya. "Kalau dia enggak ada, saya milih pindah ke kafe lain, cari pembuat yang bisa pas dengan selera," ucapnya santai.

Biji Ajaib




Kopi itu sendiri adalah penemuan yang luar biasa. Kafeinnya tidak hanya menyegarkan dan menghilangkan kantuk, tapi juga membuat ketagihan.

Di akhir milenium pertama seorang ahli fisika dan filsuf, Avicenna dari Bukhara menjelaskan tentang kandungan kopi yang disebut bunchum. Kandungan itu ternyata memiliki khasiat menyegarkan tubuh dan mampu menahan kantuk. Rupanya itulah tonggak pertama sejarah kopi yang dikenal kandungannya dan dijadikan sebagai salah satu minuman utama dalam kehidupan manusia.

Minuman kopi pernah mendapat tentangan. Pada 1674, contohnya, The Women's Petition Against Coffee dikeluarkan di London. Kandungan kafeinnya dianggap membahayakan dan membuat peminumnya ketagihan. Setahun berikutnya, Raja Charles II memerintahkan untuk menutup seluruh kedai kopi di ibu kota Inggris itu. Justru setelah munculnya larangan itu, minuman kopi semakin dicari. Menjual bubuk kopi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Begitu juga saat menikmatinya, di ruang-ruang tertutup dan semakin terasa nikmat.

Sekarang kopi adalah minuman paling populer di dunia. Pada 1962 Amerika mencatat, konsumsi per kapita di negara itu mencapai tiga gelas per hari per orang. Kedai dan warung kopi, atau dalam tatanan pergaulan modern disebut sebagai coffee shop, bermunculan. Ngopi tidak sekadar minum tapi juga bersosialisasi di antara anggota masyarakat. Amerika juga yang menjadi negara yang mengembangkan kafe-kafe ke berbagai penjuru dunia.

Salah satu coffee shop asal Amerika, Starbucks semakin terkenal. Di Amerika saja pada 1998 kedai kopi ini sudah memiliki 2.000 outlet lebih. Sekarang ekspansinya sudah semakin meluas. Lalu muncul pula Coffee Bean & Tea Leaf (AS) dan Coffee Club (Singapura), serta yang asli Indonesia seperti Exelso yang masih di bawah naungan pemilik merek Kopi Kapal Api, D'coffee Conection, Bahkan Bakoel Koffie, Bengawan Solo, Caswell's dan masih banyak lagi.

Kopi Dunia





Inggris pun banyak memberikan pengaruh. Bahkan budaya minum kopi di kedai kopi berasal dari negara itu. Pada 1650, Universitas Oxford membuka toko kopi pertama di Inggris.

Brasil sekarang jadi produsen biji kopi terbesar. Indonesia dan Malaysia juga masuk dalam jajaran tersebut. Kopi bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, robusta dan arabica.

Yang pertama memiliki rasa pahit dan memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi. Sementara arabica bisa dikategorikan sebagai produk premium. Rasanya tidak sekadar pahit, tapi juga asam.
Di Indonesia 90 persen kopi yang ditanam termasuk jenis robusta. Sisanya, jenis arabica, terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Kopi dari Sumatera mempunyai aroma tumbuh-tumbuhan dan daun-daunan. Kopi dari Sulawesi terutama daerah Toraja, memiliki rasa yang unik, tidak terlalu asam, agak manis, dan aroma daunnya terasa. Kopi Toraja menjadi salah satu pilihan favorit penggemar kopi.

Rasa pahit dari kopi adalah hasil proses penggilingan. Semakin lama kopi digiling dan bercampur dengan air akan menghasilkan kopi yang terlalu halus dan pahit. Sebaliknya, proses yang semakin singkat akan menghasilkan kopi yang berair dan kasar.
Sebagian penduduk di Jawa lebih menyukai kopi yang bubuknya agak kasar dan langsung diseduh dengan air panas. Kopi semacam ini dinamakan kopi tubruk.

Ada AntiOksidannya lho....



Jika selama ini kopi hanya dikenal sebagai teman begadang karena kandungan kafeinnya, mungkin kini saatnya Anda tahu khasiat lain dibalik si hitam ini. Sebuah penelitian ilimiah yang di lakukan para pakar di Amerika Serikat menyebutkan bahwa kopi kemungkinna besar memberikan efek positif bagi kesehatan lebih besar dari pada mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Para ilmuwan menghitung jumlah kandungan anti-oksidan (zat anti unsur radikal bebas) pada lebih dari 100 jenis makanan termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, kacang, aneka bumbu, minyak dan minuman. Hasil penemuan tersebut kemudian dikombinasi dengan data yang ada di Departemen Pertanian AS dan sumbangan dari setiap jenis bagi pola makan rata-rata di Amerika.
Kopi terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar dari setiap kali dan tingkat konsumsi yang kemudian diikuti teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung.

"Orang Amerika memperoleh sumber anti-oksidan dari konsumsi kopi dibandingkan dari jenis makanan atau minuman lainnya dan sejauh ini tak ada jenis makanan atau minuman yang menyamai kopi," kata kepala tim peneliti Professor Joe Vison dari Scranton University di Pensylvania.

Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan anti-oksidan sama tingkatnya.

Badan pengamat pasar Mintel mencatat perilaku minum kopi di Inggris yang menyebutkan tingkat konsumsi kopi lebih rendah dibanding di Amerika Serikat, tercatat hanya 47 persen orang Inggris yang secara teratur meminum kopi instan atau kopi bubuk.

Anti-oksidan membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya bagi tubuh, molekul perusak yang merusak sel-sel serta DNA (cetak biru dari sel terkecil mahluk hidup). Zat anti unsur radikal bebas ini berkaitan dengan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi kesehatan termasuk melindungi seseorang dari terkena penyakit kanker atau jantung.

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan kopi dapat mengurangi risiko terkena kanker hati dan usus, diabetes type II serta terkena penyakit Parkinson. Namun Vinson menyarankan agar konsumsi kopi tetap pada tingkat sedang yaitu satu atau dua cangkir setiap harinya. (rit)

0 komentar: