CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 29 Juli 2008

SANSEVIERA

KLASIFIKASI




Klasifikasi dari sansevieria itu sendiri adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio     : Magnoliophyta
Kelas       : Liliopsida
Subkelas : Lilidae
Ordo        : Liliales
Famili      : Agaveceae
Genus     : Sansevieria (Thunb)


KEISTIMEWAAN 

Alasan kenapa tanaman ini mempunyai banyak ragam adalah karena perbanyakan yang dilakukan pada tanaman ini tidak selalu menghasilkan jenis yang sama dengan induknya. Kecantikan sansevieria ditunjukkan dari ragam jenis, bentuk, ukuran, dan warna daun. Ragam jenis yang ada di alam tidak hanya diperoleh dari persilangan tanaman tetapi juga karena mutasi. Tanaman ini mudah mengalami mutasi, bahkan saat dilakukan pengembangbiakan melalui stek daun, yang seharusnya anakan akan seperti induknya namun pada sansevieria akan sering terjadi mutasi sehingga anaknya berbeda dengan induknya. Selain itu keistimewaanya adalah ada berbagai ukuran daun baik yang besar, kecil, bentuk memanjang atau pendek, melebar atau membulat juga corak warna yang juga beragam.

Daya tarik lainnya adalah mampu tumbuh di naungan yang sangat minim cahaya dan pada tempat yang mendapat cahaya penuh. Tetap tumbuh pada kondisi kering sehingga jika beberapa hari tidak disiram pun tanaman ini masih mampu tumbuh. Pembudadayaanya pun sangat sederhana dan mudah.

7 (tujuh) syarat yang harus dimiliki tanaman agar menjadi tren dan diterima masyarakat yaitu cantik, variasi bentuk beragam, variasi warna tinggi, perawatan mudah, tingkat perbanyakan sedang, pertumbuhan lambat, serta bersifat anti polutan dan anti radiasi sejalan dengan penelitian NASA yang menyebutkan sansevieria mampu menyerap 107 polutan udara. Jadi semua sayarat untuk jadi tren terpenuhi oleh sansevieria. Tanaman ini mempunyai jalur metabolisme CAM (Crasulaceaen Acid Metabolism), dimana di malam hari penyerapan oksigen sedikit sehingga tidak mengganggu proses pernafasan manusia.

Bertambahnya variasi penampilan dan karakter sansevieria juga banyak dipengaruhi karena adanya mutasi dari spesies yang sama sehingga menampilkan bentuk, ukuran, dan warna daun yang berbeda. Mutasi dapat terjadi akibat perbanyakan melalui stek daun dan karena adanya pengaruh dari factor lingkungan seperti tingkat kesuburan tanah, suhu, dan pengaruh cahaya. Sinar matahari memiliki spectrum yang beragam berdasarkan panjang gelombang

elektromagnetik, salah satunya adalah sinar X dan gamma yang bergelombang pendek. Keduanya merupakan radiasi pengion yang dapat melepas energi (ionisasi) ketika melewati atau menembus materi. Proses ionisasi itu terjadi dalam jaringan tanaman sehingga menyebabkan perubahan sel, genom, kromosom, dan DNA atau gen. Perubahan ini disebut mutasi, hanya saja intensitas sinar X dan gamma dalam sinar matahari sangat rendah sehingga mutasi di alam sangat lamban. Mutasi juga dapat terjadi dengan menginduksi mutagen yang berasal dari bahan-bahan kimia yang ditransfer ke molekul lain yang memiliki kepadatan electron yang cukup tinggi sehingga struktur DNA pada tanaman berubah. Meski demikian adakalanya tanaman mutasi kembali normal apabila dikembangbiakan secara generatif. Walaupun mengalami mutasi, tanaman mutan tetap menyimpan gen normal. Pada generasi tertentu gen normal itu berpeluang muncul kembali. Mutasi akan bertahan bila bagian tanaman yang mengalami mutasi diisolasi dan diperbanyak dengan kultur jaringan.

Kesamaan sosok sansevieria pada jenis-jenis tertentu mudah mengecoh. Perbedaan fisik meskipun hanya sedikit kadang jadi alasan untuk menaikkan harga dengan memberi nama baru. Penamaan yang tidak mengacu pada sumber yang benar akan membuat tanaman ini mempunyai dua nama. Kerancuan ini dapat terjadi karena tanaman kurang cocok dengan lingkungan yang baru sehingga penampilannya berubah. Sansevieria mudah berubah bentuk, penampilan baru ini kerap stabil sehingga nama barunya menjadi paten.Sansevieria trifasciata yang merupakan spesies, paling banyak menghasilkan varian-varian baru karena adanya penyimpangan, menghasilkan kurang lebih 60 varian. Sementara yang termasuk kedalam sansevieria species ada lebih dari 140 jenis.

SYARAT TUMBUH

Sansevieria memerlukan media dan udara yang tidak lembab, suhu optimal siang hari 24-29˚C dan malam hari 18-21˚C, serta tumbuh ideal dengan pencahayaan penuh meski tetap tumbuh jika cahaya kurang.

MEDIA

Pemilihan media dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu ketinggian tempat, ketersediaan bahan, dan iklim. Syarat utama media untuk sansevieria adalah porous. Adapun alternative pilihan adalah sebagai berikut :
1. Pasir malang : tanah : pupuk organic : bahan organik (arang sekam, cocopeat atau cacahan     pakis)     2 :1 : 1 : 1
2. Pasir malang : sekam bakar 2 : 1
3. Sekam bakar : pasir malang : pupuk kandang 1 : 1 : 1 atau 1 : 2 : 1
4. Sekam bakar : pasir malang : pakis 2 : 1 : 1

PEMUPUKAN

Pemupukan yang paling tepat adalah menggunakan pupuk majemuk yang bersifat slow release. Pupuk ini berbentuk butiran dengan cara pemberian ditebar di permukaan media. Karena sansevieria merupakan tanamana hias daun maka kandungan N yang tinggi sangat diperlukan. Pemberian pupuk adalah 2-3 bulan sekali. Dapat ditambahkan pula pupuk daun atau pupuk cair lengkap yang merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsure makro dan mikro yang diaplikasikan melalui daun 2-4 minggu sekali.

PENYIRAMAN

Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kelembaban media. Pada musim kemarau cukup 2-3 hari sekali.

HAMA DAN PENYAKIT

Hama yang sering menyerang adalah ulat, siput telanjang, dan trips. Penyakit yang sering menyerang antara lain jamur Aspergillus niger yang menyebabkan busuk rimpang, bakteri Erwinia carotovora yang menyebabkan busuk basah, jamur Fusarium moniliforme yang menyebabkan busuk daun, jamur Sclerotium rolfsii yang menyebabkan bercak kering, dan nematoda Meloidogyne spp yang menyerang perakaran sansevieria. Pengendalian yang dilakukan dapat secara preventif, kuratif ataupun kimiawi tergantung seberapa berat serangan yang terjadi.

PERAWATAN UNTUK SANSEVIERIA VARIEGATA

Sansevieria variegata lebih lemah dibanding yng normal karena jumlah kloroplas tanaman variegata lebih sedikit, sehingga penyerapan cahaya matahari tidak optimal. Bila persentase variegata cenderung mendominasi maka kebutuhan cahaya ikut berkurang, bila berlebih maka bagian variegata akan terbakar, maka mutlak diperlukan jaring peneduh misal shading net 50-60%. Tanaman sebaiknya ditanam pada media 100% pasir dan diberikan pupuk seimbang yang bersifat slow release yang dicampur kedalam media.

PEMASUNGAN SANSEVIERIA

Untuk sansevieria yang berdaun tebal dan panjang, arah pertumbuhannya sering tidak beraturan, maka diperlukan modifikasi yaitu pasungan dengan teknik jepit untuk mengarahkan pertumbuhan daun dan jarak antar daun akan menjadi sama. Teknik jepit ini menggabungkan bambu yang keras dengan styrofoam yang lembut agar daun sansevieria tidak terluka. Styrofoam berada di bagian dalam yang bersentuhan langsung dengan daun sedang bambu di bagian luar sebagai penyangga. Bisa juga digunakan bahan lain.

PERBANYAKAN


Sansevieria dapat diperbanyak secara generatif dengan perkawinan bunga untuk mendapatkan hybrid baru tetapi memerlukan waktu yang lama dalam pembungaan dan pemasakan biji. Selain itu, perbanyakan dapat pula dilakukan secara vegetatif, cara ini yang sering banyak dilakukan. Diantaranya adalah dengan pisah anakan, stek daun, potong pucuk, cacah daun, cabut pucuk, stek rimpang, dan kultur jaringan.

1. Pisah anakan merupakan cara konvensional. Anakan dipisah setelah 2-4 bulan. Pada bagian     yang  terpotong diolesi fungisida dan zat perangsang akar, setelah ditanam disimpan di tempat     teduh.
2. Stek daun dapat dilakukan pada daun yang tua. Stek daun mampu menghasilkan anakan yang     berbeda dengan induknya. Pada jenis sansevieria yang memiliki kombinasi warna kuning dan     hijau, perbanyakan stek daun umumnya menghasilkan anakan berdaun hijau. Daun dipotong     5-10 cm yang dicelupkan kedalam zat perangsang akar, ditanam 1-1,5 cm disiram dan     ditempatkan di tempat teduh. Tunas anakan muncul setelah berumur 3-4 bulan.
3. Potong pucuk untuk sansevieria berdaun pendek dengan daun minimal 12 daun, dengan     memotong pucuk minimal 3-4 daun dan dijaga agar daun satu dengan lainnya tetap melekat,     dioles fungisida dan zat perangsang akar kemudian ditanam, disimpan ditempat yang teduh.    Selang 1 bulan akan keluar 2-3 anakan.
4. Cacah daun dilakukan dengan cara memotong-motong daun sansevieria dalam ukuran kecil     yaitu 5 cm dan jumlah yang banyak. Bagian daun mulai dari ujung sampai ke pangkal    digunakan untuk perbanyakan. Setelah 4-5 bulan atau memiliki 3 daun maka anakan siap    dipisah.
5. Teknik cabut pucuk cocok untuk sansevieria berdaun renggang. Caranya dengan mencabut     daun termuda dengan menggunakan tangan, 1 bulan akan keluar 1-3 anakan.
6. Stek rimpang dilakukan dengan memotong-motong rimpang yang tua, setiap potongan harus     memiliki satu mata tunas, diolesi fungisida dan zat perangsang akar kemudian ditanam.
7. Metode kultur jaringan digunakan untuk melestarikan jenis sansevieria yang langka dan     memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat. Eksplan yang biasa digunakan adalah tunas     pucuk, tunas lateral pada bonggol atau pucuk rimpang.

REPOTTING

Repotting dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak stress, goncangan dihindari seminimal mungkin, apabila ada bagian tanaman yang patah diolesi fungisida, akar yang membusuk dipotong, apabila tanaman yang dipindah telah mempunyai anakan maka anakan harus telah mempunyai 5-6 helai daun untuk mengurangi resiko kematian kemudian disiram, penyiraman selanjutnya dilakukan 3 hari kemudian.

Pokok lidah jin atau sansevieria dalam Bahasa Inggeris merupakan sejenis tumbuhan yang mempunyai lebih daripada 70 spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga Ruscaceae yang semula jadi kepada negara tropika Zaman Dahulu.

Tumbuhan ini berherba pada pohon yang kecil berair selama-lamanya dengan kehijau-hijauan daun yang tumbuh dari 20 cm hingga 3m tinggi, kebanyakannya membentuk kelompok yang dalam daripada rizom atau stolon yang disebarkan. Bunganya berwarna kelabu berputih-putihan, dihasilkan pada rasem yang ringkas atau bercabang 40-90 cm panjang. Buahnya merupakan beri yang berwarna merah atau jingga.

Jenis ini dinamakan berasaskan nama tuan putera San Severo, Raimondo di Sangro (1710-1771) di Italy. Ejaan 'Sansveria' dan 'Sansviera' biasanya dilihat juga, kekeliruan itu berasal daripada ejaan yang menyelang-nyelikan nama tempat Italy.
Spesies yang terkenal ialah:

1. Sansevieria aethiopica
2. Sansevieria angustiflora
3. Sansevieria arborescens
4. Sansevieria aubrytiana
5. Sansevieria braunii
6. Sansevieria canaliculata
7. Sansevieria concinna
8. Sansevieria cylindrica
9. Sansevieria dawei
10. Sansevieria deserti
11. Sansevieria dooneri
12. Sansevieria ehrenbergii
13. Sansevieria fasciata
14. Sansevieria gracilis
15. Sansevieria grandicuspis
16. Sansevieria grandis
17. Sansevieria hyacinthoides
18. Sansevieria intermedia
19. Sansevieria kirkii
20. Sansevieria liberica
21. Sansevieria longiflora
22. Sansevieria metallica
23. Sansevieria parva
24. Sansevieria phillipsiae
25. Sansevieria raffillii
26. Sansevieria roxburghiana
27. Sansevieria senegambica
28. Sansevieria singularis
29. Sansevieria stuckyi
30. Sansevieria subspicata
31. Sansevieria suffruticosa
32. Sansevieria trifasciata
33. Sansevieria zeylanica

Di Negara Afrika, daunnya digunakan untuk menghasilkan serat; dari sesetengah spesies. Contohnya, Sansevieria ehrenbergii, sap tumbuhan mengandungi kualiti antiseptik dan daunnya digunakan sebagai kain pembalut dalam pertolongan cemas traditional.

Sesetengah spesies merupakan tumbuhan rumah yang terkenal di beberapa buah negara, dengan jualan Sansevieria trifasciata yang paling banyak; banyak kultivar disediakan.
Penerangan

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berwarna hijau berjalur kuning di tepinya serta keras. Ia tidak mempunyai batang. Ia boleh tumbuh setinggi 4 kaki dan lebar 2.75 inci. Bunganya pula bewarna putih kehijauan.

SIFAT DAN KHASIAT

Lidah mertua bersifat sejuk, berkhasiat antibiotic, dan rasanya masam.

KANDUNGAN KIMIA

Daunnya mengandungi abamagenin, kardenolin, saponin dan polifenol.
 
KEGUNAAN

1. Flu, Batuk
2. Radang Saluran Nafas (Bronchitis)
3. Bengkak Akibat Terseliuh
4. Di Gigit Ular Berbisa
5. Bisul
6. Penyubur Rambut

0 komentar: